Mortal Kombat menjadi salah satu film yang aku nantikan di tahun ini. Sebagai generasi yang tumbuh pada era 1990-an, aku betul-betul berkeinginan mengamati bagaimana sebuah gim video bergenre pertarungan disadur menjadi sebuah film yang diproduksi oleh situs sbobet online terpercaya dari Amerika.
Tentu saja aku datang ke bioskop tanpa ekspektasi dan tanpa keinginan muluk, mengingat dua film sebelumnya, Mortal Kombat (1995) dan Mortal Kombat Annihilation (1997), betul-betul-betul-betul buruk. Jarang memang film penyesuaian diri gim yang terbilang baik.
Akibatnya, Mortal Kombat ialah film yang menyenangkan dengan cerita yang umum saja. Malah, cerita film yang berdurasi 110 menit ini terbilang buruk. Tak ada yang benar-benar spesial dari permulaan hingga akhir.
Film Mortal Kombat 2021
Hukumnya ini konsentrasi pada Cole Young (Lewis Tan), eks kampiun MMA yang beralih menjadi petarung upah. Dia tidak peduli menang, yang dia pedulikan cuma memperoleh uang demi menghidupi keluarganya. Semenjak lahir, dia tak tahu kenapa ada pedoman naga pada Daftar Sbobet Online dadanya. Segera pedoman itu membawa Cole ke petualangan yang menantang sekalian menempatkan dirinya serta keluarga dalam bahaya.
Lebih-lebih, di deretan cast dari pemeran karakter film, ada nama Joe Taslim, artis film pria lomba dari Indonesia yang sebelumnya bermain dalam film lomba “The Raid” dan “Fast & Furious 6” kian menambah animo dari penonton di Indonesia untuk menyaksikan film ini untuk langsung tayang di bioskop.
Hukumnya dengan durasi 115 menit ini mengambil latar dan bahan cerita pada serial game Mortal Kombat I. Dalam latar game ini, dunia terbagi-bagi menjadi sebagian semesta yang disebut sebagai realm. Untuk merajai dan merebut realm lain, terdapat turnamen bela diri yang diadakan tiap-tiap 100 tahun sekali bernama Mortal Kombat. Tidak, tiap-tiap realm harus memenangkan turnamen sebanyak 10 kali secara berturut-ikut sebelum dapat merajai realm lain.
Tak ada latar cerita mengenai perjalanan Cole sebagai eks petarung MMA yang benar-benar genah. Penulis naskah Greg Russo dan Dave Callaham seakan cuma berkeinginan menunjukkan karakter protagonis yang bangkit dari keterpurukan, klise sekali.
Keterkaitan Cole dengan salah satu karakter ikonis Mortal Kombat juga kurang dieksplorasi dengan bagus, seperti ada komponen cerita yang sirna. Hal itu menciptakan karakter Cole tak kuat, Slot Online bet rendah walaupun dia adalah sentra cerita.
Mujur itu, sejarah pertarungan Mortal Kombat sendiri tak dibeberkan dengan bagus. Kemungkinan besar ini sengaja dikerjakan supaya dapat dioptimalkan pada sekuel atau prekuel kalau ada.
, cerita yang buruk itu tertolong dengan adegan-adegan baku hantam jarak dekat yang menyenangkan, tepatnya adegan baku hantam yang serupa dengan gim video, mulai dari jurus para petarung hingga selebrasi dengan frasa ‘flawless victory’.